Sinopsis Ketika MasGagah Pergi – Ketika Mas Gagah pergi adalah judul sebuah cerpen karya Helvi
Tiana Rosa pada tahun 1993. Cerpen ini cukup popular dan disukai oleh para
pembaca sehingga saat ini sedang dirilis sebuah film yang diadopsi dari cerpen tersebut
dengan judul yang sama, Ketika Mas Gagah Pergi.
Mimin sendiri sangat menyukai kisah yang dituturkan oleh HTR
(Helvy Tiana Rosa) dengan judul ketika Mas Gagah Pergi ini, karenanya mimin
ingin menuliskan Sinopsis Ketika Mas
Gagah Pergi agar teman-teman pembaca
juga bias menikamati cerita ini dan mimin harap setelah membaca Sinoposis Ketika Mas Gagah Pergi ini
teman-teman pembaca mendapatkan pencerahan dan hidayah.
Berikut SinopsisKetika Mas Gagah Pergi :
Adalah seorang pemuda yang sedang berkuliah di Jurusan
Teknik Sipil Universitas Indonesia semester 7. Pemuda tersebut bernama Gagah.
Dia Ganteng, humoris, fashionable dan sangat baik sehingga adik perempuannya,
Gita, sangat bangga memiliki seorang kakak seperti Mas Gagah-nya.
Mas Gagah dan Gita sangat dekat, mereka sering menghabiskan
waktu bersama, jalan-jalan, makan, nonton atau sekedar ngobrol bersama dengan
teman-temannya Gita. Teman-teman Gita sangat mengagumi mas Gagah dan tak jarang
yang ingin menjadikannya sebagai pacar. Singkat kata, Mas Gagah adalah kakak
yang super keren dan bias di andalkan.
Namun beberapa bulan ini Gita merasa bingung karena sikap
Mas Gagah berubah. Gita merasakan perubahan yang drastis dari Mas Gagah. Mas
Gagah yang dulunya menyukai music Scorpio, dewa, kini lebih sering memutar
musik nasyid. Mas Gagah yang dahulu sangat memperhatikan penampilan, kini
berpenampilan sederhana, jika bukan kemeja lengan panjang, maka baju koko yang
dia kenakan. Mas Gagah yang dulu suka guyon dan jalan bersama teman-teman Gita,
kita lebih senang ke acara Tabligh akbar atau ceramah umum, Mas Gagah jadi
lebih pendiam dan kalaupun berbicara itu hanya tentang agama islam. Pendek
kata, mas Gagah yang kini bukanlah Mas Gagah yang Gita kenal dahulu.
Gita yang merasakan perubahan mas Gagah ini, merasa bingung
dan jadi sering marah-marah dengan Mas Gagah, meski Mas Gagah tidak pernah
marah padanyanya. Setiap kali Gita protes, mas Gagah hanya akan tersenyum dan
dengan sabar menjelaskannya pada Gita, bahwa yang dia lakukan sekarang adalah
sesuai dengan syariat yang di ajarkan oleh Rasul dan Islam.
Lambat laun, Gita mulai memahami perubahan Mas Gagah, Gita
juga mulai membaca buku-buku tentang islam yang dipinjamkan oleh Mas Gagah.
Sedikit mengerti tentang syariat, kini Gita kembali dekat dengan Mas Gagah,
mereka juga kembali sering keluar dan ngobrol bersama, meski yang dilakukan dulu dengan sekarang
sangat berbeda.
Suatu ketika Mas Gagah menyarankan Gita untuk mengenakan
Jilbab, namun Gita menolak dengan alas an akan menghambat kegiatan-kegiatannya.
Namun, semakin mendalami islam Gita jadi semakin yakin untuk berhijab hingga
dia memutuskan untuk berhijab tepat disaat ulang tahunnya, dan itu akan menjadi
kejutan untuk Mas Gagah.
Hari ulang tahun ke 17 Gita tiba, Mas Gagah akan mengisi
ceramah dalam acara tasyukuran ulang tahun tersebut, tapi sebelumnya Mas Gagah
harus berangkat ke Bogor untuk mengisi suatu acara. Ketika malam tiba, Gita tak
sabar menunggu kepulangan Mas Gagah. Gita kini telah mengenakan Jilbab berwarna
putih siap menyambut kepulangan mas Gagah. Malam kian larut Mas Gagah belum
juga kembali hingga tiba-tiba sebuah telepon mengatakan bahwa Mas Gagah
kecelakaan dan kini ada di rumah sakit.
Gita sangat sedih melihat Mas-nya terkapar tak berdaya di
tempat tidur RS. Gita mendekat dan mengatakan bahwa dia kini telah mengenakan
jilbab, Mas Gagah hanya mampu tersenyum lemah namun masih sempat mengatakan
hamdalah dengan sangat tulus. Tak lama, Mas Gagah menghembuskan napas
terahirnya.
Seperti itulah kisah ketika Mas Gagah Pergi. Cerita tersebut
sangat menginspirasi dan semoga semua yang membaca tulisan ini juga bias
mendapatkan hidayah seperti yang didapatkan oleh Gita, tanpa harus mengalami
hal-hal pahit dahulu. Amin.