Sinopsis – Sinopsis Buku 100th Dragonfly – sebuah novel berjudul 100th Dragonfly ini
merupakan hadiah ulang tahun yang diberikan oleh kakak Iparku saat usiaku 20
tahun. Meskipun novel ini bercerita tentang murid sekolah (saat itu aku sudah
kuliah) taka pa, yang namanya novel semuanya aku konsumsi, da ternyata
ceritanya lumayan menarik, kocak dan cukup menghibur, setidaknya begitulah yang
aku rasakan.
Oke, kita mulai dengan informasi bukunya, ini dia berikut
informasi mengenai buku 100th Dragonflynya :
Judul : 100th Dragonfly
Pengarang : Ary Yulistiana
Tahun Terbit : 2004
Penerbit : Lupa juga (maaf)
Kinanti merupakan siswi paling pintar di kelasnya, kelas 3
Jurusan IPSsalah satu sekolah swasta di Jakarta. Kinanti sangat menyukai
capung, dan dia seorang kolektor serangga amatir. Hingga saatini Kinanti telah
mengumpulkan sebanyak 96 capung yang diawetkan kemudia dia simpan dalam kotak
kaca. Dikamarnya terdapat lemari khusus dia menyimpan koleksi capungnya,
sepuluh rak horizontal dan sepuluh rak vertical, dia bertekad untuk mengisi
semua rak yang kosong.
Setiap rak berisi satu capung (dalam kotak kaca) beserta
selembaran riwayat capung koleksinya, misalnya seperti pada rak 21, disana
terlihat tulisan “horee, dapat lagi satu dragon, no: 21. Warna : kuning
bercampur merah. Kondisi ditemukan : sayap kiri sudah robek, ditemukan di dapur
saat hendak sarapan, sempat rebutan dengan sibelang, tapi untunglah dragon
berhasil di selamatkan” kira-kira seperti itulah yang tertulis pada tiap capung
yang di milikinya.
semua capung miliknya di letakkan pada kotak kaca ukuran 10
x 10 cm kecuali capung yang di rak nomor 17, kotak kacanya berukuran agak besar
karna itu merupakan pemberian dari Stave, sahabatnya di kelas. Stave adalah
cowok terkeren di sekolah dan merupakan idola semua cewek dei sekolah, tapi
Kinanti tidak pernah naksir padanya karna hati Kinanti telah terpaut pada
seseorang.
Suatu hari, kinanti mendapatkan kiriman capung yang sangat
indah dari Amsterdam, sebuah capung yang ke 99, sudah di awetkan disimpan rapi
dalam kotak kacabercorak hijau. Capung tersebut di kirimkan oleh Daren White,
seorang mahasiswa yang merupakan asisten seorang Profesor yang melakukan
penelitian mengenai serangga.
Kinanti mengenal Daren White ialah ketika menonton sebuah
acara pendidikan yang membahas mengenai serangga dan saat itu Daren White
merupakan seorang narasumber yang diundang dalam acara live tersebut. Kinanti
sangat kagus akan wawasan Daren mengenai serangga dan dia sangat senang
mengetahui ada seseorang yang usianya masih muda namun sangat mencintai
serangga. Ahirnya Kinanti memutuskan untuk mengirim e-mail ke acara tersebut
dan meminta alamat e-mail Daren White. Tak di sangka e-mailnya dibalas dan dia
mendapatkan alamat e-mail Daren.
Sejak saat itu Kinanti selalu bertukar e-mail dengan Daren
dan lebih banyak membahas tentang capung. Diantara surat-surat mereka, tak
disadari tumbuh cinta di antar keduanya. Hingga pada salah satu surat Daren
mengatakan “Kinanti, aku dan professor berencana ke Indonesia. Profesor bilang
di Indonesia ada banyak sekali serangga yang spesisnya hanya ada di situ.
Mungkin minggu depan kami sudah berada di Jakarta dan langsung menuju Indonesia
Timur untuk turun meneliti, dan aku akan membawakan Capung yang ke seratus
untukmu”
Bukan main bahagianya Kinanti saat membaca surat Daren
tersebut. Dia jadi tidak sabar untuk bertemu dengan Daren. Dia tak menyangka
ahirnya bisa bertemu dengan orang yang selama ini dia cintai. Karna tak mampu
menahan kesenangannya, dia menceritakan berita gembiranya pada Stave.
Ahirnya hari yang ditunggu tiba juga. Kinanti dari pagi hari
sudah bangun dan siap-siap untuk menjemput di bandara. Dia menantikan capung ke
seratusnya dan Daren belahan hatinya. Sesampainya di bandara, Kinanti duduk
manis di ruang tunggu dengan sabar. 1 jam, 2 jam, hingga berjam-jam. Kinanti
mulai resah dan merasa ada yang salah. Tidak lama kemudian berita tentang
jatuhnya pesawat tersiar di televise, Kinanti menyimak daftar nama-nama korban
yang tak selamat, dalam hati dia terus berdoa agar Darennya baik-baik saja,
“korban ke 9 Daren White” Kinanti langsung lemas, air mata tak tertahankan
langsung tumpah ruah membasahi pipinya. Dia harap ini hanyalah mimpi. Namun
tiba-tiba, ditengah kesedihannya, disela isak tangisnya, di melihat seseorang
orang yang berjalan ke arahnya sambil membawa kotak kaca bercorak hijau berisi
kupu-kupu, dia mendekat.
“Steve?,,apa? Apa yang terjadi?” Kinanti tidak bisa mencerna
apa yang terjadi. Kenapa Steve ada di bandara sambil membawa kotak capung
seperti yang dijanjikan oleh Daren ?
“Kinanti, kuatlah. Daren sudah pergi. Sebagai gantinya Aku
membawakanmu capung ke 100. Semoga ini bisa mengobati perasaanmu” ucap Steve
ikut sedih melihat keadaan Kinanti.
Ahirnya Kinanti pulang ditemani oleh Steve. Meski hatinya
masih sedih, tapi sekarang dia tau bahwa Steve selalu ada untuknya dan Steve
selalu mencintainya selama ini.
Hm… walaupun cerita diatas sedih, tapi tetap berahir bahagia
kok. Novel ini mimin rekomendasiin bangat untuk dibaca oleh teman-teman
penggila buku, enak dibaca, penulisannya ringan dan mudah dimengerti, sangat
cocok untuk usia sekolah atau yang masih berjiwa sekolah, kaya mimin, hahahah
:D kekocakan duania IPS akan membuat pembaca tertawa dan mengingat kembali masa
sekolah, membuatm rindu akan kelas SMA yang telah kita lewati.
So, ahir kata, tanks berat udah baca Sinopsis Buku 100th Dragonfly, mimin ucapin selamat
membaca, untuk cerita apa saja. Semoga terhibur….